Benar bung Iwa, dalam masyarakat yang multi ethnis dan multi agama seperti Indonesia, diperlukan
pemimpin yang bisa mengayomi semua warga dengan semangat Bhineka Tunggal Ika seperti yang
juga diamanatkan dalam Konstitusi /UUD RI.
Hanya pemimpin yang bersih, tidak korup, yang bisa tegas dan berani bertindak dan mampu menjadikan keragaman budaya yang ada dalam masyarakat bukan sebagai halangan, tetapi justru sebagai karunia, sebagai kearifan yang lebih memperkaya nilai2 luhur kemanusiaan dan keadilan untuk lebih memperkuat landasan pembangunan bangsa menjadi lebih cerdas dan lebih beradab.
Sebaliknya, pemimpin yang korup tidak akam mampu bertindak tegas dan untuk menyembunyikan perbuatan korupnya kadang2 malah sengaja mengadu domba antara warga dengan isu SARA untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas perbuatan korupnya.
Benar juga, bahwa yang dilakukan Jokowi sebenarnya hal yang biasa, hal yang sudah semestinya dilakukan seorang pemimpin. Tetapi dalam keadaan masyarakat yang tidak normal seperti di Indonesia, maka Jokowi menjadi contoh luar biasa yang dengan berani melakukan gebrakan2 membongkar ketidak normalan itu.
Salam damai manyambut Natal bagi kawan-kawan yang merayakannya.
Arif Harsana
--------------------
-----Original-Nachricht-----
Betreff: [GELORA45] Beginilah seharusnya seorang pemeluk agama !
Datum: Tue, 24 Dec 2013 20:56:33 +0100
Von: iwamardi <iwamardi@yahoo.de>
An: "GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>, "temu_eropa@yahoogroups.com" <temu_eropa@yahoogroups.com>, RKB <RumahKitaBersama@yahoogroups.com>
Berita2 pertikaian bermotiv agama sudah menjadi makanan mental yang sudah umum di Indonesia achir2 ini. Pembakaran gereja, mesjid Ahmadiyah, penyiksaan dan diskriminasi pemeluk2 Syiah, pembakaran vikara2 Buddhis dll. bagaikan sudah menjadi hal yang biasa didengar di Indonesia dewasa ini .
Namun, berita yang seperti dibawah ini bagi segolongan orang seakan merupakan perkecualian, satu keanèhan , seorang muslim (yang bukan sembarang orang) mengunjungi perayaan Natal digereja Kathedral ?
Tetapi bagi orang yang masih berpikiran manusiawi, jadi yang normal menjadi manusia, hal diatas adalah normal , yang seharusnya dilakukan manusia selama dia masih menamakan dirinya sebagai manusia .
Apa yang ditunjukkan Jokowi adalah contoh tindakan manusia normal yang manusiawi.
Bukan menyalahgunakan agama dan ajaran2nya hanya untuk mencari kesempatan menduduki tempat paling tinggi diantara agama2.
Apalagi penyalah gunaan menjadikan Kementerian Agama sebagai sarang koruptor !
Apapun nama agama, ajaran, ideologi, kenyataannya semua tergantung manusia yang mempraktekkan/menjalankannya !
Atas dasar ini, bagi yang merayakan :
SELAMAT MERAYAKAN HARI NATAL 2013
dalam suasana damai dan hikmah !
salam
iwa