Monday, October 14, 2013

[indonesia_damai] Re: [temu_eropa] “Jalan China” Bisa Pergi Berapa Jauh Kedepan?

 

 

Bung DTA yang baik,


ada dua hal yang ingin saya tanggapi dari posting bung DTA, yaitu tentang pengertian "kaum intelektual" dan ttg. "kegagalan Amerika".


Kalau dari segi pandang klas, kaum intelektual sering juga disebut klas menengah atau termasuk lapisan klas borjuis kecil (burkec). Banyak kaum intelektual yg terperosok menjadi agen borjuasi, sekedar berperan layaknya sbg tukang yg menjual kemampuan pikirannya mengkhianati wacana cendekiawan (bersifat jujur /ilmiah) demi kepentingan ekonomi pribadinya. Sedangkan kaum intelektual yg setia kpd wacananya -wacana cendekiawan, ada yang berhasil menjadi tokoh ilmuawan dg projek2 penelitiannya, ikut mendorong maju perkembangan ilmu dan tekhnologi. Jenis ketiga dari kaum intelektual adalah mereka yang karena kesetiaannya kpd wacana yang diembannya (jujur /ilmiah) sampai pada kesadaran klas baru, meninggalkan kesadaran asal klasnya (klas burjuis kecil) dan mengabdikan hidupnya demi pembebasan klas tertindas, melawan ketidak adilan klas penindas demi kehidupan yang bebas dari penghisapan, adil dan makmur. Tokoh2 seperti Marx, Engels dsb. tergolong mereka yg berhasil meninggalkan kesadaran klasnya menjadi pembela klas tertindas dlm perjuangannya melawan klas penindas.

 

Saya tidak sependapat dg bung DTA bhw. Amerika porak poranda oleh demokrasi.

Amerika telah lama meninggalkan prinsip “DEMOKRASI” sejati (Kedaulatan ditangan Rakyat) ". Karena, dalam prakteknya, yang berkuasa disana (AS) pada dasarnya adalah kaum Oligarkhi Finans /Korporatrokrasi. Sekitar separo warga yang punya hak pilih ogah, tidak ikut pemilu, karena frustrasi adanya hanya dua pilihan, dua partai politik, yang ibaratnya menurut mereka hanyalah "memilih pest atau kholera". Krisis ekonomi dunia saat ini sedang makin membahayakan Demokrasi. Perjuangan melawan Neoliberalisme (Kediktaturan Oligarkgi Finans) bertujuan justru untuk menegakkan Demokrasi sejati, yaitu Kedaulatan Rakyat bukan hanya dibidang politik, tetapi juga dibidang ekonomi (kritik Marx thd hasil Rev. Borjuis Perancis - yang tidak konsekwen melaksanakan prinsip Demokrasi secara utuh -mestinya bukan cuma memperjuangkan Demokrasi dibidang politik, tetapi juga dibidang ekonomi).

 

Salam,

Arif H.

 

------------------------

Von: demitanahair@yahoo.com

An: "temu_eropa@yahoogroups.com" <temu_eropa@yahoogroups.com>,"gelora45@yahoogroups.com" <gelora45@yahoogroups.com>

Betreff: Re: [temu_eropa] “Jalan China” Bisa Pergi Berapa Jauh Kedepan?

Datum: Sun, 13 Oct 2013 14:39:53 +0200

 

 



Kaum intelektual senang beratraksi dan mengutak-utik berbagai teori dan sudut pandang.

Pada titik tertentu kaum intelektual sangat mudah diiming-iming kata 'demokrasi' yang lahir dari rahim kaum liberal.

Apa kata si kaum intelektual China yg tidak puas ini, melihat Amerika yg porak poranda oleh demokrasi dan liberalismenya saat ini?

Demi Tanah Air! (DTA)
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network

From: "Chan CT" <SADAR@netvigator.com>
Sender: temu_eropa@yahoogroups.com
Date: Sun, 13 Oct 2013 15:44:01 +0800
To: GELORA_In<GELORA45@yahoogroups.com>
ReplyTo: temu_eropa@yahoogroups.com
Subject: [temu_eropa] “Jalan China” Bisa Pergi Berapa Jauh Kedepan?
 

 

“Jalan China” Bisa Pergi Berapa Jauh Kedepan? 

Yang Ji Sheng, Wakil Pemimpin Umum “Yanhuang Chunqiu”(Beijing) 

Menulis untuk Koran Inggris “Financial Times” 

  

( Catatan Editor : Mulai hari ini , jejaringan bahasa China FT meluncurkan serangkaian artikel " Laporan Khusus China 2013 " , menyimpulkan dan menganalisis semua aspek, tren baru , karakter baru dan fenomena baru masyarakat China pada tahun 2013 , dan mencoba untuk melihat masa depan perkembangan China .)

Yang dimaksud dengan "Jalan China" adalah jalan sosialisme dengan karakteristik China.

Apa itu “jalan sosialisme dengan karakteristik China”? Ini adalah sistem sosialisme dikombinasikan dengan ekonomi pasar, yaitu “ekonomi pasar sosialis" yang ditetapkan kongres PKC ke-14.

Menurut penjelasan resmi sebelum era reformasi dan keterbukaan (gaige kaifang), sistem ekonomi dasar sosialisme memiliki beberapa karakteristik: kepemilikan public(maksudnya negara, seterusnya sama) atas sumber produksi, ekonomi terencana, distribusi sumber kehidupan menurut pekerjaan. Praktek demikian di Uni Soviet, Eropa Timur dan China telah membuktikan, bahwa beberapa jalan ini sudah buntu. Pada tahun 1992 , Deng Xiaoping mengusulkan "ekonomi pasar Sosialisme juga bisa melaksanakan ekonomi pasar", dan selanjutnya China tidak lagi melaksanakan ekonomi terencana. Dia juga menekankan: "Yang terbukti efektif dimasa lalu harus tetap kita pertahankan, khususnya sistem dasar, sistem sosialisme, pemilikan publik atas sumber produksi, ini tidak dapat digunggu-gugat." “Sistem dasar" yang dia maksud adalah sistem politik dengan kepemimpinan Partai Komunis yang sangat terkonsentrasi .

Dengan demikian, jalan sosialisme dengan karakteristik China meliputi tiga unsur : Sistem politik di bawah kepemimpinan PKC yang sangat terpusat, sistim kepemilikan publik dan ekonomi pasar. Apakah ketiga elemen ini dapat dikombinasikan ke dalam sistem kelembagaan yang harmonis dan stabil, akan menentukan apakah jalan China bisa pergi berapa jauh kedepan .

Apakah sistim kepemilikan publik bisa dikombinasikan dengan ekonomi pasar?

Ekonomi pasar berdasarkan ekonomi swasta. Apakah pemilikan publik bisa dikombinasikan dengan ekonomi pasar? Ini adalah sebuah eksperimen penting bagi orang-orang China. “Titik kombinasi” berada pada perusahaan milik negara, yaitu landasan mikro transformasi dari BUMN menjadi kekuatan ekonomi pasar. “Hak milik, tanggung jawab dan kewajiban yang jelas, pemisahan antara kekuasaan politik dengan manajemen perusahaan, menajement secara ilmiah", 16 kata (dalam Mandarin) yang diajukan ini untuk tujuan melakukan reformasi BUMN pada tahun 1993, intinya antara lain dari delapan katanya(dalam Mandarin): "Hak milik yang jelas, pemisahan antara kekuasaan politik dengan perusahaan". "Hak milik yang jelas" adalah setiap BUMN adalah badan hukum ekonomi yang independen, tak dapat diganggu gugat hak milik atas kekayaannya (kontras dengan praktek masa lalu disebut “mangkuk nasi besi” (artinya mangkuk nasi yang abadi).

Setelah reformasi, manajemen direktur dari BUMN bukan saja bisa sesukanya mengatur aset perusahaan, juga dapat menentukan bagaimana mengatur distribusi keuntungan. Penyerahan keuntungan BUMN kepada pemerintah bahkan lebih kecil daripada jumlah yang diinvestasikan Negara kepadanya. Gaji direktur/senior manajemen perusahaan ratusan kali lebih tinggi daripada karyawan biasa, pengeluaran yang dibebankan pada perusahaan bahkan lebih mengagetkan: di China National Petroleum Corporation, mantan ketuanya Chen Tonghai rata-rata setiap hari 40.000 yuan, setara dengan upah dua tahun rata-rata seorang pekerja biasa. Akibatnya, BUMN bukan "milik negara "lagi, tetapi menjadi milik kelompok kepentingan tertentu. "Pemisahan antara kekuasaan Politik dengan perusahaan" menjadi sulit dilaksanakan, kerena BUMN tidak ingin kehilangan sumber kekuasaan pemerintah, pemerintah juga tidak ingin kehilangan kepentingan BUMN. Para pejabat pemerintah membuat kebijaksanaan yang menguntungkan bagi BUMN, BUMN mentransfer manfaat bagi pejabat pemerintah. Yang termasuk ke dalam kelompok kepentingan BUMN ini adalah para direktur BUMN, pejabat pemerintah dan komunitas yang dekat dengan BUMN.

Eksekutif tinggi BUMN raksasa dan pejabat pemerintah saling dimutasikan: hari ini ia adalah seorang menteri, besok adalah presiden komisaris perusahaan BUMN. Mereka dimobilisasi langsung oleh Departemen Organisasi Comite Central PKC, tanpa melalui “pintu perputaran”. Mengandalkan kekuasaan administratif pemerintah, Perusahaan yang langsung di bawah Pemerintah Pusat menggantikan peran monopoli raksasa yang luar biasa besarnya. Perusahaan BUMN pusat menggantikan posisi Departemen Perindustrian yang luar biasa besarnya. Mereka memperoleh hak monopoli atas sumber daya yang unggulan, seperti minyak bumi, telekomunikasi, tembakau, batu bara, penerbangan, kereta api, tenaga listrik, moneter, asuransi dan sebagainya. 

Pemerintah membatasi masuknya perusahaan swasta dan UKM di sektor industri ini, untuk mempertahankan posisi monopoli BUMN. BUMN di sektor moneter, perpajakan memperoleh dukungan maksimal dari pemerintah. Untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin, BUMN menarik diri dari bidang bidang yang tidak menguntungkan, Secara besar besaran masuk ke bidang semacam real estate, yang sangat menguntungkan Namun demikian, efisiensi BUMN sangat rendah, mereka memperoleh lebih dari 60% sumber daya nasional, kontribusi terhadap pertumbuhan PDB kurang dari 3%, dan kontribusi lapangan kerja kurang dari 20%. Beberapa BUMN besar telah mengalami kerugian besar. Ekspansi besar-besaran BUMN monopolitis, telah memberi tekanan berat bagi ekonomi rakyat dan mendistorsi pasar. Dalam BUMN raksasa , keadaan pemborosan dana publik dan korupsi sangat serius.

Praktek membuktikan, bahwa kombinasi kepemilikan publik dan ekonomi pasar tidak berhasil.

Apakah Ekonomi pasar dan politik otoriter bisa dikombinasikan?  

Ekonomi pasar sepantasnya disandingkan dengan politik demokratis, tetapi di China tidak demikian. Deng Xiaoping hanya melakukan reformasi ekonomi, tidak melakukan reformasi politik. Reformasi ekonomi selama 30 tahunan telah membuat sistim politik lebih liberal, tetapi tidak menyentuh akar sistim pada era Mao, namun sistim politik tetap saja sangat terpusat di bawah pimpinan PKT. Masalah paling besar di sistem ini adalah kekuasaan eksekutip tidak dapat di kontrol dan diawasi, kekuasaan lebih tinggi dari segalanya. Pemegang kekuasaan dapat melakukan apa saja yang mereka kehendaki. Jadi, yang disebut “ekonomi pasar sosialis”, sebenarnya adalah “ekonomi pasar kekuasaan.”

Ekonomi pasar kekuasaan adalah sistem ekonomi politik dari operasi pasarnya dipegang oleh kekuasaan eksekutip Negara yang mengendalikan perkembangan pasar, dan berpartisipasi dalam transaksi pasar. Ekonomi pasar kekuasaan juga dapat dikatakan adalah ekonomi pasar birokrasi yang dikendalikan oleh pemerintah, ekonomi pasar yang terdistorsi. Kekuasaan dipegang oleh birokrasi, sehingga ekonomi pasar kekuasaan juga disebut ekonomi pasar birokrasi.

Dalam sistem ekonomi pasar kekuasaan, Berbagai masalah seperti melakukan kegiatan usaha, izin memasuki suatu sektor usaha, memperolah sumber daya usaha (modal, lahan, proyek, dll.) harus mendapat persetujuan dari pejabat. Persetujuan pejabat tidak terikat oleh aturan hukum, mereka mempunyai banyak keleluasaan. Siapa mendapat persetujuan pejabat, dialah yang mendapat kesempatan untuk memperkaya diri. Dalam sistem ekonomi pasar kekuasaan, semakin besar kekuasaan, semakin mudah memperoleh kekayaan. Sedangkan orang yang tidak memunyai atau dekat dengan kekuasaan, sulit memperoleh kekayaan melalui kerja jujur.

Karena kekuasaan tanpa checks and balances, beberapa pejabat berhak menyalahgunakan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi, kekuasaan itu sendiri menjadi komoditi di pasar bursa, dan itu adalah komoditi yang sangat langka. Karena hanya satu-satunya, tidak ada cabang lain. Pertukaran kekuasaan dengan uang, kekuasaan dengan kekuasaan, kekuasaan dengan wanita, sangat lazim di China. penukaran kekuasaan demikian berkembang dari bidang ekonomi merambat ke bidang pendidikan, personel, hukum dan lainnya. Berhubungan dengan orang yang memiliki kekuasaan, kini menjadi keharusan dalam membangun kehidupan sosial maupun usaha bisnis, jaringan hubungan kekuasaan dalam alokasi sumber daya memainkan peran yang penting. Di China kontemporer, anda dapat mnyelesaikan dengan sukses satu urusan, tidak tergantung pada keahlian anda, tetapi terletak pada hubungan anda dengan orang-orang yang berkuasa. orang-orang yang dekat dengan Pejabat, seperti putera-puterinya, sekretaris, pengemudi dan kekasihnya pejabat, semua merupakan aktor yang berperan penting dalam jaringan hubungan kekuasaan.

Putera-puteri, isteri, kekasih, sekretaris, pengemudi dari pejabat di seputar pusat kekuasaan membentuk "pialang kekuasaan" (yaitu pengantara yang membantu bos perusahaan mencari hubungan dengan penguasa). Sebagai contoh, sebuah badan pemerintah perlu membeli satu set sistim perangkat lunak komputer yang bernilai seratus juta yuan , setelah "pialang kekuasaan" mendapat proyek ini, sejumlah perusahaan pengembangan perangkat lunak komputer mendapatkan subkontrak beberapa item dari dia. Broker tidak melakukan apa-apa, dengan tangan kosong dia mendapatkan 80 juta yuan, sedangkan jumlah perusahaan bekerja keras untuk mengembangkan perangkat lunak hanya kebagian 20 juta yuan. Di segala bidang dan lapisan, penawaran tender proyek, calo kekuasaan memiliki peranan besar. Investasi China di konstruksi rel kereta api kecepatan tinggi bernilai triliunan dolar, banyak perusahaan melalui calo kekuasaan Ting Sumiau memperoleh proyek dari Menteri Perkeretaapian Liu Zhijun, dengan demikian Ting Sumiau menjadi seorang jutawan .

Dalam sistem ekonomi pasar kekuasaan, kekuasaan dapat berubah menjadi komoditas, modal juga dapat membeli kekuasaan publik. Kekuasaan dan modal memonopoli bersama-sama dan mengangkangi sumber daya sosial yang penting dan kekayaan sosial. Penyalahgunaan kekuasaan dan keserakahan modal berkolusi secara rakus, menyebabkan timbulnya masalah masalah sosial.

Konsekuensi dari ekonomi pasar kekuasaan adalah hilangnya keadilan sosial. Di bawah kondisi ekonomi pasar kekuasaan, tidak ada transaksi yang wajar, tidak ada kompetisi yang adil. Kekayaan mengarah dan berpusat pada orang yang berkuasa dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan penguasa. Kekuasaan memiliki keunggulan yang kuat menghisap kekayaan, pusat kekuasaan menjadi lubang hitam yang menghisap kekayaan yang tiada henti-hentinya. Karena kekuasaan tanpa checks and balances, Kebobrokan kekuasaan semakin menjadi-jadi, kesenjangan antara kaya dan miskin semakin besar. Lapisan sosial makin kokoh tak tergojahkan, dan status sosial semakin sulit ditembus. Kekuasaan turun-temurun, kekayaan turun-temurun, kelas menengah dan bawah sangat sulit untuk mempunyai kesempatan untuk meningkatkan status sosial. Ketidak adilan sosial semakin mencolok mata. Akumulasi psikologi sosial dengan rasa “membenci penjabat” dan “membenci orang kaya” semakin parah, "Jumlah insiden aksi massa meningkat, skalanya semakin melebar. Itu adalah manifestasi intensifitas kontradiksi sosial.

Dalam perkembangan ekonomi, ekonomi pasar kekuasaan telah tiba ke titik jenuh: tiga dekade pertumbuhan ekonomi yang cepat mengandalkan tiga faktor, pertama adalah tenaga kerja murah, kedua sumber daya murah, ketiga adalah dengan mengorbankan lingkungan. Mengandalkan tiga faktor ini menghasilkan produk yang murah harganya, membuat China menjadi nagara exportir produk terbesar di pasar internasional, ia menempati 11% dari pasar internasional. Sekarang tiga faktor ini tidak dapat berlanjut. Pihak berwenang berusaha mengadakan penyesuaian struktur ekonomi, mengubah modus pertumbuhan ekonomi untuk keluar dari kesulitan. Namun, tujuan ini sudah satu dekade lamanya dilakukan, masih berada diatas slogan tanpa kemajuan, ini karena gangguan dari sistem politik . 

Jalan keluar dari kesulitan  

Jalan keluar dari hutan Republik Rakyat China sudah berdiri 64 tahun, jalan China dapat dibagi menjadi dua kali Tiga Puluh tahun. Tiga puluh tahun pertama mengambil jalan ekonomi politik totaliter (era Mao ). Jalan ini sulit diteruskan lagi, terpaksa menempuh jalan reformasi dan keterbukaan. Tiga puluh tahun kedua mengambil jalan tetap politik otoriter ditambah ekonomi pasar yang tidak sempurna (era Deng dan era pasca-Deng), yaitu jalan ekonomi pasar kekuasaan. Dari uraian di atas dapat dilihat, jalan ini juga sangat sulit diteruskan.  

Demokrasi konstitusional adalah jalan keluar dari kesulitan. China telah menempuh jalan ekonomi pasar, karena di kendalikan oleh pemerintah, tidak mungkin untuk membangun ekonomi pasar yang sempurna. Hanya demokrasi konstitusional dapat memecahkan masalah korupsi kekuasaan, juga dapat menghilangkan hambatan hambatan untuk menyempurnakan ekonomi pasar. Saya berharap: dalam dua kali tiga puluh kedepan, China dpat mencapai demokrasi konstitusional ditambah ekonomi pasar yang sempurna .

Demokrasi konstitusional yang saya maksud, mengandung beberapa faktor : Pertama, kedaulatan di tangan rakyat. Kekuasaan penguasa diberikan oleh rakyat melalui pemilihan umum yang adil dan menerapkan otorisasi untuk memastikan legalitas sumber kekuasaan; Kedua, menggunakan hak konstitusional melakukan pembatasan kekuasaan pemerintah, mencegah kekuasaan eksekutif masuk ke bidang yang bukan bidang nya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan; Ketiga, pelaksanaan pemisahan kekuasaan dan checks and balance, Keempat, membuat sistem peninjauan konstitusional untuk menjamin pelaksanaan Konstitusi, Kelima, peradilan yang independen, kebebasan pers, Keenam, melindungi hak-hak individu warga negara.  

Kalangan Intelektual China telah lama menyerukan perwujudan demokrasi konstitusional, seruan tersebut beberapa tahun terakhir ini semakin santer. Beberapa tahun yang lalu Mr Xi Jinping mengemukakan "kekuasaan adalah anugrah rakyat", tahun lalu mengusulkan "implementasi penuh dari konstitusi" dan "tidak ada organisasi atau individu yang memiliki hak istimewa untuk berada di atas konstitusi dan hukum”, “menempatkan kekuatan ke dalam kandang." Kata-kata ini memberi harapan baru kepada orang-orang yang mendukung demokrasi konstitusional. Musim semi tahun ini, masalah pemerintahan konstitusional telah menjadi topik yang hangat. Namun, sejak awal musim panas, telah timbul gelombang kecil yang anti konstitusionalisasi, yang menyebabkan perdebatan besar tentang demokrasi konstitusional .

Saya tidak sependapat dengan teori deputi Profesor Yang Xiaoqing dari Renmin University of China yang anti konstitusionalisasi, tapi jika yang dia maksud pelaksanaan konstitusionalisasi akan "meniadakan kepemimpinan Partai Komunis", "konstitusi berdasarkan ekonomi pasar dengan kepemilikan pribadi " tidak sesuai dengan kepemilikan publik, konstitusionalisasi "tidak termasuk dalam sistim demokrasi rakyat sosialis", dengan kata lain , konstitusionalisasi tidak kompatibel kediktatoran satu partai, juga tidak kompatibel dengan kepemilikan publik dan sistim politik sangat terpusat di bawah pimpinan Partai Komunis, apa yang dia katakan ini adalah fakta. Dengan kata lain , dengan dilaksanakan konstitusionalisasi, akan terjadi perubahan kediktatoran komunis satu partai, mengubah sistem politik yang sangat terpusat berdasarkan kepemilikan publik. Untuk melakukannya, pasti menghadapi hambatan yang maha kuat.

Perlawanan ini dari tiga aspek : 

Pertama , Penolakan dari kelompok vested interest. Ekonomi pasar kekuasaan telah menciptakan kelompok-kelompok kepentingan yang raksasa, mereka memperoleh manfaat yang maha besar dari sistem ini, dan terus menerima manfaat, mereka tentu tidak ingin ada perubahan status quo. Mereka menguasai keunggulan absolut dari sumber daya politik, sumber daya ekonomi, asal mereka tetap bertahan, situasi di China sulit untuk berubah.  

Kedua, adalah belum ada konsensus seluruh masyarakat terhadap pembentukan demokrasi konstitusional. Saat ini, Kelompok haluan Kiri Lama, Kiri Baru, nasionalisme, populisme, nasionalisme, fasisme, liberalisme dll., sedang bermain di panggung pertunjukan, ingin mengubah China menurut teori mereka masing masing, demokrasi konstitusi tidak menjadi pemahaman mainstream.

Ketiga, munculnya kekhawatiran atas keresahan sosial. Proses transisi dari kediktatoran menuju demokrasi adalah proses penuh risiko sosial, jika tidak diatur baik mungkin akan muncul kerusuhan sosial yang terus menerus. Apa yang dinamakan "Revolusi Melati", "Arab Spring", hasilnya bukan tatanan baru, namun kerusuhan, referensi tersebut meningkatkan kekhawatiran orang-orang China.

Demokrasi konstitusional adalah tujuan China. Namun, karena hambatan yang sangat berat, untuk mencapai tujuan ini memerlukan waktu yang cukup lama, saya perkirakan perlu tigapuluh tahun lagi. Tetapi, kita tidak bisa menunggu secara pasif, hendaknya secara aktif melakukan pekerjaan persiapan demokrasi konstitusional: sekuat tenaga mengembangkan ekonomi swasta, kekuatan ekonomi negara keluar dari bidang bisnis, dan secara aktif mengembangkan masyarakat sipil, meningkatkan kesadaran kelompok berkuasa untuk reformasi politik. Berjuang dari top-down, secara sadar melakukan transformasi sosial yang stabil.

Namun, adalah sulit di prediksi keparahan kontradiksi sosial China dan laju akumulasinya, dua dekade terakhir, jumlah insiden massa telah meningkat sepuluh kali lipat! Bila kecepatan akumulatif  kontradiksi sosial melampaui titik kritis, kemungkinan besar bisa terjadi peledakan krisis social yang sulit dikendalikan. Dari perspektif ini, prospek China mengandung ketidak pastian yang sangat besar.

( Catatan : Artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis.)

 

 



 

 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:

------------------ Forum Indonesia Damai (FID) ------------------
Arsip Milis FID http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai/messages
Bergabung ke Milis FID:  indonesia_damai-subscribe@yahoogroups.com
Keluar dari Milis FID:  indonesia_damai-unsubscribe@yahoogroups.com
---------------- indonesia_damai@yahoogroups.com ----------------
.

__,_._,___