Wednesday, August 28, 2013

[indonesia_damai] Re: [GELORA45] Re: [temu_eropa] Re: Diskusi terbatas People's International Tribunal Massacre 1965 di Solo

 

Bung Bedjo Untung yang baik,

menyambung tanggapan saya terdahulu, saya kira perlu diutarakan juga,
bahwa kesaksian para Korban dan para pelaku tindak kejahatan terhadap
Kemanusiaan yang dimuat dalam Laporan Komnas HAM 23 Juli 2012 telah
memperkuat pernyataan para peneliti, ahli sejarah dan pengamat
berbagai organisasi sosial-kemanusiaan ditingkat nasional maupun
internasional yang selama ini juga telah melakukan studi dan
penelitian mengenai fakta2 sejarah yang selama puluhan tahun dengan
sengaja digelapkan dan bahkan juga banyak yang diputar balikkan oleh
rezim militer otoriter Orba /Suharto dan para pengikutnya.

Selama ini sudah banyak dokumentasi yang berupa buku2 dan literatur
ilmiah dalam berbagai bahasa, juga sudah banyak beredar dokumen2
berupa rekaman audio (wawancara dan testimoni) dan juga berupa
rekaman2 video (testimoni dan film2 dokumenter). Dari berbagai
dokumentasi itulah bisa ditarik kesimpulan, bahwa tragedi kemanusiaan
itu, yang juga disebut sebagai Genosida 65, pada pokoknya telah
dilaksanakan secara sistematis dan terorganisir oleh pihak militer
Angkatan Darat melalui tahapan2 : Agitasi - Regristasi - Konsentrasi
- Deportasi dan yang berakhir dengan Likwidasi. Cara2 ini mirip sekali
seperti yang dilakukan oleh militer fasis Hitler terhadap kaum Yahudi
pada masa kekuasaan fasis Hitler di Jerman. Bahkan ada rekaman
wawancara, dimana seorang Kiyai (pemimpin pondok pesantren sekaligus
tuan tanah) berbangga, bahwa menjelang meledaknya peristiwa 65 atas
perintahnya, para murid dipondok pesantrennya telah disuruh untuk
belajar dari buku Mein Kampf karangan Hitler dan mendapat latihan dari
pihak militer.

Salah satu dokumentasi yang saya anggap paling berhasil memaparkan
berbagai tahapan Genosida 65 itu

adalah Film dokumenter "Shadow Play" diproduksi tahun 2001 oleh
Hilton Cordell Productions -

http://www.youtube.com/watch?v=_A9GV6AP8jY (disertai teks
terjemahan dlm. bahasa Indonesia).

Sedangkan Fim "The New Rulers Of The World" tahun 2001 karya John
Pilger ( http://www.youtube.com/watch?v=1uW1qJoWYPg ) , saya anggap
yang paling berhasil dalam membongkar latar belakang kepentingan2
politik dan ekonomi para aktor internasional dibalik layar, yaitu
kelompok korporasi2 internasional dan oligarkhi finans pendukung rezim
bonekanya dalam merestorasi kembali penjajahan di Indonesia dalam
bentuk baru (neokolonialisme), setelah terlebih dahulu melancarkan
Genosida 65, yang pada dasarnya adalah praktek penghancuran kekuatan
kiri Indonesia yang anti imperialis. Semenjak itu proses pembangunan
nation Indonesia untuk mewujudkan cita2 Revolusi Agustus 45, cita2
Kemerdekaan sejati, yaitu penegakan kedaulatan politik, kemandirian
ekonomi dan kepribadian budaya nasional (Trisakti ajaran Bung Karno)
telah mengalami kemunduran yang luar biasa.

Salam hangat,

Arif Harsana

----------------------------------

http://www.youtube.com/watch?v=1uW1qJoWYPg

Von: yayasan penelitian <ypkp_1965@yahoo.com>

An: "GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>, arif
harsana <arif.harsana@t-online.de>

Cc: ypkp 1965 <ypkp_1965@yahoo.com>, YAPHi Solo
<yaphinangka@yahoo.com>

Betreff: Re: [GELORA45] Re: [temu_eropa] Re: Diskusi terbatas
People's International Tribunal Massacre 1965 di Solo

Datum: Tue, 27 Aug 2013 06:17:31 +0200

Bung Arif Harsana yang baik, Terima kasih atas dukungan moral,
dorongan, motivasi serta sumbangan pikiran atas akan berlangsungnya
Diskusi Persiapan People's International Tribunal Pembunuhan Massal
1965-66. Moment diskusi, berkumpulnya Kawan-Kawan dari berbagai daerah
di seluruh RI akan memberikan semangat baru untuk terus menerus
membongkar kebohongan Orde Baru. Apa yang Bung sampaikan lewat pesan
singkat tadi akan menjadi pertimbangan untuk dimasukkan dalam
kesimpulan akhir diskusi. Ya, rejim militer Indonesia ternyata
menjiplak fasis Hitler dalam membantai kekuatan kiri Indonesia. Masih
saya tunggu ide-ide gemilang dari Bung untuk jadi pembahasan Diskusi
Solo 31 Agustus-2 September 2013. Salam hangat, Bedjo Untung Ketua
YPKP 65
YAYASAN PENELITIAN KORBAN PEMBUNUHAN 1965/1966 (YPKP 65)
Indonesian Institute for The Study of 1965/1966 Massacre
SK Menkumham No.C-125.HT.01.02.TH 2007 Tanggal 19 Januari 2007
Tambahan Berita Negara RI Nomor 45 tanggal 5 Juni 2007 , PENGURUS
PUSAT
Jalan M.H.Thamrin Gang Mulia no. 21 Kp. Warung Mangga,RT 01 RW 02
Panunggangan , Kecamatan Pinang, Kab/Kota Tangerang 15143
Banten,INDONESIA Phone : (+62 -21) 53121770, Fax 021-53121770
, E-mail ypkp_1965@yahoo.com [1]; beejew01@yahoo.co.uk [2]

-------------------------
From: arif harsana <arif.harsana@t-online.de>
To: "temu_eropa@yahoogroups.com" <temu_eropa@yahoogroups.com>;
Nursyahbani K <katjasungkana@yahoo.com>; yayasan penelitian
<ypkp_l965@yahoo.com>
Cc: isa <i.bramijn@chello.nl>; md kartaprawira
<mdkartaprawira@gmail.com>; Y.T.Taher <ariyanto@bigpond.com>; iwamardi
<iwamardi@yahoo.de>; Putu Oka <poskanta@indosat.net.id>; Trikoyo
<s.trikoyo@gmail.com>; Koesalah Soebagyo Toer <koesalah@gmail.com>;
uchi <uchico_san@yahoo.com>; S. Utomo <utomo.patria23@gmail.com>; Tom
Iljas <tom.iljas@minmail.net>; sudjono <i.soedjono@chello.nl>;
Harsutejo Sutedjo <cakmo9998@yahoo.com>; djoko sri moeljono
<moel_38@yahoo.com>; bambang sukoco <soekotjobambang@gmail.com>;
Anonymous TAoK <anonymous@final-cut.dk>; yosep adi prasetyo
<ruhoro_07@yahoo.com>; Anett Keller <anettkeller@ymail.com>; Answer
Styannes <minister.will.be@gmail.com>; H.Suparman Amirsyah
<hamirsyah@yahoo.com>; KKPK Aliansi <kkpk-aliansi@googlegroups.com>;
Sri Lestari Wahyuningroem <ayu_slw@yahoo.com>; tedjo bayu
<bayu@isai.or.id>; Baskara T. Wardaya <baskaramu@yahoo.com>; Chalik
Hamid <chalik.hamid@yahoo.co.id>; Dominggus Oktavianus
<hidup_rakyat@yahoo.com>; Irina Dayasih <irinadys@yahoo.com>; evi
indrayani <eindrayani7@yahoo.co.id>; gelora 45
<GELORA45@yahoogroups.com>; gri. mhmd <gri.mhmd@gmail.com>; heri
LATIEF <herilatief@yahoo.com>; Astaman Hasibuan
<astamanhasibuan@yahoo.co.id>; HAM Nusantara <hamnusantara@gmail.com>;
heru suprapto <herusuprapto151@gmail.com>; Ratih harjo
<la_luta@yahoo.com>; IKOHI <kembalikan@yahoo.com>; Ibarruri
<tambora@club-internet.fr>; Joshua Oppenheimer
<josh.lincolnman@mac.com>; K Putri Kanesia <putrikanesia@gmail.com>;
KONTRAS <kontras_98@kontras.org>; komite 65 medan
<komite65sumut@gmail.com>; lbgpk 65 <lbgpk_enamlima@yahoo.com>; wahana
news <wahana-news@yahoogroups.com>; ypkp 1965 <ypkp_1965@yahoo.com>;
beejew lucky <beejew01@yahoo.co.uk>; YAPHi Solo
<yaphinangka@yahoo.com>; "siswa99@gmail.com" <siswa99@gmail.com>
Sent: Tuesday, August 27, 2013 6:12 AM
Subject: [GELORA45] Re: [temu_eropa] Re: Diskusi terbatas People's
International Tribunal Massacre 1965 di Solo

Kawan-kawan sekalian yang budiman, dengan ini saya juga ikut
mengucapkan selamat berdiskusi, semoga usaha kawan2 akan mencapai
hasil seperti yang kita inginkan.
Dipublikasikannya Laporan Komnas HAM 23 Juli 2012 tentang telah
terjadinya Pelanggaran HAM Berat 1965-1966 yang dilakukan oleh aparat
negara RI, pada dasarnya merupakan hasil penting dari perjuangan
seluruh kekuatan demokratis yang menginginkan ditegakkannya nilai2
Perikemanusiaan yang adil dan beradab /HAM di Indonesia. Karena itu,
kesimpulan Laporan Komnas HAM itu perlu terus kita populerkan, dalam
rangka pencerahan dikalangan publik, agar kebenaran dan keadilan terus
diperjuangkan.
Masalah pokok yang dimuat dalam Laporan tsb. antara lain adalah,
bahwa: 1. Pembunuhan massal yang terjadi pada 1965-1966 di Indonesia
sifatnya berencana, sistematis dan terorganisir, tanpa proses hukum
dan berlangsung secara serentak diseluruh wilayah Indonesia, sehingga
menelan jumlah besar korban jiwa manusia. Tragedi kemanusiaan ini juga
sering disebut sebagai Genosida 65, kejahatan terhadap Kemanusiaan
yang terbesar semenjak PD II. 2. Yang bertanggung jawab atas
pembunuhan massal adalah aparat militer Angkatan Darat bersama
Struktur Komando Teritorial : Kopkamtib, Laksusda, Kodam, Kodim,
Koramil, yang waktu itu dibawah pimpinan Panglima Kopkamtib Suharto.
Saya kira, yang juga perlu diperhatikan, yaitu bahwa pembunuhan massal
itu dilakukan dalam operasi militer yang didahului dengan propaganda
agitasi membakar emosi massa lewat media yg dikuasai militer dengan
menyebarkan berita bohong dan penyebaran fitnah, perusakan dan
pembakaran gedung2 dan buku2, persis seperti perbuatan kaum fasis
Hitler di Jerman, yang melakukan "pogrom" terhadap orang2 Yahudi.
Setelah tahap itu (pogrom), kemudian dilanjutkan dengan langkah
berikutnya, yaitu dimulai dengan diadakan registrasi (pendaftaran)
para calon korban yang akan dieksekusi. Tahap berikutnya adalah
konsentrasi (pengumpulan) para tahanan diberbagai tempat2 penahanan.
Dari tempat2 konsentrasi itu para tahanan kemudian dideportasi
(dikirim) ketempat dimana mereka kemudian dilikwidasi. Tahapan2
berupa: agitasi - registrasi - deportasi dan likwidasi adalah modus
yang persis dilakukan oleh kaum militer fasis Hitler, yang dicontoh
oleh kaum militer fasis Indonesia dibawah pimpinan Suharto. Fakta2
sejarah yang sengaja puluhan tahun digelapkan, bahkan diputar balikkan
oleh rezim militer fasis Orba /Suharto sedang dan akan terus dibongkar
demi tegaknya kebenaran dan keadilan. Kita ingat kembali dua Film
berikut ini, yang ikut menyumbang pembongkaran fakta sejarah tsb. : 1)
Film "Shadow Play" diproduksi tahun 2001 oleh Hilton Cordell
Productions.
http://www.youtube.com/watch?v=_A9GV6AP8jY

2) Fim "The New Rulers Of The World" 2001 karya John Pilger
http://www.youtube.com/watch?v=1uW1qJoWYPg

Salam solidaritas, Arif Harsana
-------------------------

-------------------------
Von: Chan CT <SADAR@netvigator.com>
An: Nursyahbani K <katjasungkana@yahoo.com>; yayasan penelitian
<ypkp_l965@yahoo.com>
CC: arif harsana <arif.harsana@t-online.de>; arif harsana
<arif_harsana@yahoo.com>; temu eropa <temu_eropa@yahoogroups.com>; isa
<i.bramijn@chello.nl>; md kartaprawira <mdkartaprawira@gmail.com>;
Y.T.Taher <ariyanto@bigpond.com>; iwamardi <iwamardi@yahoo.de>; Putu
Oka <poskanta@indosat.net.id>; Trikoyo <s.trikoyo@gmail.com>; Koesalah
Soebagyo Toer <koesalah@gmail.com>; uchi <uchico_san@yahoo.com>; S.
Utomo <utomo.patria23@gmail.com>; Tom Iljas <tom.iljas@minmail.net>;
sudjono <i.soedjono@chello.nl>; Harsutejo Sutedjo
<cakmo9998@yahoo.com>; djoko sri moeljono <moel_38@yahoo.com>; bambang
sukoco <soekotjobambang@gmail.com>; Anonymous TAoK
<anonymous@final-cut.dk>; yosep adi prasetyo <ruhoro_07@yahoo.com>;
Anett Keller <anettkeller@ymail.com>; Answer Styannes
<minister.will.be@gmail.com>; H.Suparman Amirsyah
<hamirsyah@yahoo.com>; KKPK Aliansi <kkpk-aliansi@googlegroups.com>;
Sri Lestari Wahyuningroem <ayu_slw@yahoo.com>; tedjo bayu
<bayu@isai.or.id>; Baskara T. Wardaya <baskaramu@yahoo.com>; Chalik
Hamid <chalik.hamid@yahoo.co.id>; Dominggus Oktavianus
<hidup_rakyat@yahoo.com>; Irina Dayasih <irinadys@yahoo.com>; evi
indrayani <eindrayani7@yahoo.co.id>; gelora 45
<GELORA45@yahoogroups.com>; gri. mhmd <gri.mhmd@gmail.com>; heri
LATIEF <herilatief@yahoo.com>; Astaman Hasibuan
<astamanhasibuan@yahoo.co.id>; HAM Nusantara <hamnusantara@gmail.com>;
heru suprapto <herusuprapto151@gmail.com>; Ratih harjo
<la_luta@yahoo.com>; IKOHI <kembalikan@yahoo.com>; Ibarruri
<tambora@club-internet.fr>; Joshua Oppenheimer
<josh.lincolnman@mac.com>; K Putri Kanesia <putrikanesia@gmail.com>;
KONTRAS <kontras_98@kontras.org>; komite 65 medan
<komite65sumut@gmail.com>; lbgpk 65 <lbgpk_enamlima@yahoo.com>; wahana
news <wahana-news@yahoogroups.com>; ypkp 1965 <ypkp_1965@yahoo.com>;
beejew lucky <beejew01@yahoo.co.uk>; YAPHi Solo
<yaphinangka@yahoo.com>; siswa99@gmail.com
Gesendet: 3:26 Montag, 26.August 2013
Betreff: [temu_eropa] Re: Diskusi terbatas People's International
Tribunal Massacre 1965 di Solo

SELAMAT DISKUSI, ... semoga berlangsung dengan lancar dan sukses
besar! Ooouuh, ... sudah hampir lewat 1/2 abad pembisuan dan impunity
atas pelanggaran HAM berat yang terjadi pada BANGSA ini dibiarkan
lewat begitu saja.

Syukur naskah pembicara bahkan kesimpulan DISKUSI bisa diorbitkan
didunia maya, agar tetap bisa diikuti dengan baik oleh semua
kawan-kawan yang tidak bisa ikut menghadiri, khususnya jauh
diluarnegeri.

Terimakasiih, ...
Salam,
ChanCT

From: Nursyahbani K
Sent: Monday, August 26, 2013 2:02 AM
To: yayasan penelitian
Cc: arif harsana ; arif harsana ; temu eropa ; isa ; md kartaprawira
; Y.T.Taher ; iwamardi ; ChanCT ; Putu Oka ; Trikoyo ; Koesalah
Soebagyo Toer ; uchi ; S. Utomo ; Tom Iljas ; sudjono ; Harsutejo
Sutedjo ; djoko sri moeljono ; bambang sukoco ; Anonymous TAoK ; yosep
adi prasetyo ; Anett Keller ; Answer Styannes ; H.Suparman Amirsyah ;
KKPK Aliansi ; Sri Lestari Wahyuningroem ; tedjo bayu ; Baskara T.
Wardaya ; Chalik Hamid ; Dominggus Oktavianus ; Irina Dayasih ; evi
indrayani ; gelora 45 ; gri. mhmd ; heri LATIEF ; Astaman Hasibuan ;
HAM Nusantara ; heru suprapto ; Ratih harjo ; IKOHI ; Ibarruri ;
Joshua Oppenheimer ; K Putri Kanesia ; KONTRAS ; komite 65 medan ;
lbgpk 65 ; wahana news ; ypkp 1965 ; beejew lucky ; YAPHi Solo ;
siswa99@gmail.com [3]
Subject: Re: Diskusi terbatas People's International Tribunal
Massacre 1965 di Solo

Dear all,
Saya sampaikan selamat berdiskusi. semoga sukses dan tercapai target
diskusinya.
Saya koreksi sedikit. International People Tribunal itu rencananya
akan diselenggaran tahun 2015 bertepatan dg 50 tahun pembisuan dan
impunity atas pembunuhan massal ini.

Salam hangat,tetaplah semangat,
Nursyahbani Katjasungkana.

Sent from my iPad

On 25 Agt 2013, at 09:28, yayasan penelitian <ypkp_1965@yahoo.com
[4]> wrote:

YPKP 65
Diskusi Terbatas
Persiapan People's Tribunal Internasional
Kejahatan Pembunuhan Massal 1965/66
Solo, Jawa Tengah
31 Agustus- 2 September 2013

Tragedi kemanusiaan pelanggaran HAM berat 1965/66 yang meliputi
penghilangan orang secara paksa, penculikan, pembunuhan, penahanan,
penyiksaan, perampokan, diskriminasi sosial, politik dan ekonomi,
pembuangan, kerja paksa/perbudakan atas orang-orang yang dituduh
sebagai anggota Partai Komunis Indonesia dan pengikut Presiden Sukarno
yang dilakukan oleh aparat kekuasaan/aparat militer Orde Baru telah
berlangsung hampir setengah abad sejak 1965. Meskipun Komnas HAM telah
merekomendasikan perlunya Negara/Pemerintah RI melalui Jaksa Agung
agar membentuk Pengadilan HAM ad hoc untuk memeriksa dan atau
mengadili para pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut, namun Jaksa
Agung justru mengembalikan berkas penyelidikan tragedi 1965-66
tersebut kepada Komnas HAM dengan alasan tidak memenuhi persyaratan
untuk dilanjutkan ke pengadilan. Kesimpulan Jaksa Agung justru
bertentangan dengan fakta dan data yang terjadi atas kejahatan tragedi
1965 seperti yang telah direkomendasikan oleh Komnas HAM. Tindakan
Jaksa Agung justru ingin melanggengkan impunitas dan melindungi para
pelaku kejahatan kemanusiaan yaitu para algojo, paramiliter dan aparat
militer yang oleh Komnas HAM dengan sangat jelas menyebut keterlibatan
institusi Kopkamtib, Laksusda, Kodam, Kodim, Koramil dalam aksi
kekerasan, kejahatan kemanusiaan pelanggaran HAM berat 1965-66.

Ketidakmauan dan ketidak mampuan Jaksa Agung/Pemerintah Republik
Indonesia untuk menggelar pengadilan HAM ad hoc mendorong perlunya
membawa kasus ini melalui mekanisme pengadilan/Tribunal Internasional.
Hal ini perlu dilakukan agar ada kepastian hukum bagi korban, agar
korban memperoleh hak-haknya yang selama ini terampas secara melawan
hukum. Dengan upaya yudisial berarti ada penjeraan bagi para pelaku
kejahatan, agar tidak ada keberulangan di masa yang akan datang.

Kampanye Internasional untuk Penyelesaian Tragedi 1965

YPKP 65 sebagai organisasi Korban 65 yang selama ini gigih dan
konsisten berjuang untuk penegakan HAM, bersama dengan LPH YAPHI akan
menyelenggarakan Diskusi Terbatas Persiapan People's International
Tribunal Massacre 1965/66 pada Sabtu 31 Agustus, Minggu 01 dan Senen
02 September 2013 di Solo, Jawa Tengah.
Dipilihnya kota Solo sebagai tempat diskusi ialah karena Jawa Tengah
memiliki jumlah korban pembunuhan massal terbesar (400.000 jiwa,
Robert Cribb, Australia dalam Abera, 2001) yang tersebar di hampir
seluruh kota kabupaten. Di samping itu, Jawa Tengah juga memiliki
jaringan organisasi korban 65 yang paling solid.

Tercatat peserta rapat dari seluruh Indonesia ada 40 orang dan bisa
jadi akan bertambah karena animo tinggi Kawan-kawan Korban yang
berhasrat untuk menjadi peserta rapat, meskipun panitia sudah
membatasinya karena keterbatasan logistik. Para peserta berasal dari
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, DIY Yogyakarta.

Peserta Diskusi disamping akan memperoleh pemahaman tentang mekanisme
pengadilan Internasional, mekanisme ICC (International Criminal
Court), Komisi HAM PBB, mekanisme Hadirkan Special Reporteur Komisi
HAM PBB, mekanisme UNWGEID (United Nations Working Group on Enforced
or Involuntary Disappearances), serta peluang apa yang dapat dilakukan
untuk kasus tragedi 1965/66, para peserta rapat yang sebagian besar
adalah perwakilan YPKP 65 akan melaporkan bukti-bukti lapangan, hasil
penelitian di daerah masing-masing, yaitu:

Daftar/Jumlah korban yang dibunuh, ditahan, disiksa, dipekerjakan
secara paksa/perbudakan oleh rejim militer Suharto. Akan dilaporkan
juga berbagai jenis pelanggaran HAM, perlakukan diskriminatif yang
dialami oleh para mantan Tapol, serta diketemukannya ratusan bahkan
ribuan lokasi penyiksaan/ pembunuhan massal/kuburan massal orang-orang
yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia dan simpatisan
Presiden Republik Indonesia Bung Karno.
Hasil Penelitian yang dikumpulkan para relawan YPKP 65 akan dijadikan
barang bukti/ dibawa ke People's International Tribunal Massacre
1965/66 di Den Hag, Belanda pada Oktober 2013.*)

Peserta akan memperoleh pemahaman menggunakan mekanisme Informal
Tribunal Internasional, yaitu dengan menggelar Tribunal Internasional,
menghadirkan Hakim, Jaksa/Penuntut Umum berstandar Internasional yang
pernah mengadili pelaku (perpetrators) di Afrika S elatan. Tribunal
akan menghadapkan Pelaku, Saksi Pelaku, algojo tragedi 1965 serta
mendengarkan saksi Korban dari Indonesia mau pun Luar Negeri. Tribunal
juga akan mendapat masukan/ mendengar keterangan dari Saksi Ahli,
pakar Hukum, serta Komnas HAM Republik Indonesia.

Dukungan Masyarakat Internasional atas
People's International Tribunal Massacre 1965

Gagasan menggelar Informal/People's International Tribunal Massacre
1965 bermula dari Kawan-Kawan pegiat HAM di Negeri Belanda: Ibu Saskia
E. Wieringa, Nursyahbani Kacasungkana, Bung Stanley mantan Komisioner
Komnas HAM, Carmel Budiardjo dari Tapol,dll. Rencana ini juga didukung
oleh berbagai kalangan anggota Parlemen di Negeri Belanda termasuk
mantan Perdana Menteri Pronk. Seorang anggota Parlemen Belanda bahkan
berkata, "Jangan berkunjung ke Indonesia sebelum menonton film The
Act of Killing agar mendapat pemahaman obyektif tentang kondisi HAM di
Indonesia."

A. Output Kegiatan

1. Terbentuknya Panitia Persiapan Informal Tribunal Internasional di
Indonesia untuk mendukung penyelenggaraan Tribunal Internasional di
Den Hag.
2. Sharing testimony maupun laporan Hasil Penelitian YPKP 65 berupa
data Korban yang dibunuh, ditahan, yang dihilangkan secara paksa dan
catatan lokasi kuburan massal yang dikumpulkan dari berbagai cabang
YPKP 65 di seluruh Indonesia, yang sangat penting sebagai bukti dalam
persidangan di hadapan Tribunal Internasional.

B. Rincian Acara

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu-Senen, 31 Agustus, 1-2 September 2013
Tempat : Kantor LPH YAPHI Jl. Nangka No 5 Kerten Laweyan Solo
No Telpon/Fax : 0271-710808

Dengan rincian acara sebagai berikut :

Sabtu 31 Agustus 2013
17.00 – 19.00 Registrasi Peserta Diskusi
19.00 – 22.00 Pembukaan, (Sambutan, Perkenalan Peserta, Penyampaian
Tujuan Kegiatan dan Harapan Peserta Diskusi)
22.00 – Istirahat

Minggu 01 September 2013
07.30 – 08.00 Sarapan Pagi
08.00 – 10.30 Diskusi Interaktif - Sesi Pertama :
Pembicara : Yosef Prasetyo (mantan Komisioner Komnas HAM RI)
tentang "Latar Belakang Penyelenggaraan Tribunal Internasional"
Moderator :Yusuf Suramto (Koordinator Biro Advokasi LPH YAPHI)
10.30 – 11.00 Coffee Break
11.00 – 13.00 Diskusi Interaktif - Sesi Kedua :
Pembicara : Kabul Supriyadi (mantan Komisioner Komnas HAM RI)
tentang "Informal International Tribunal, Dampak Legal dan
Politik"
Moderator :Yusuf Suramto (Koordinator Biro Advokasi LPH YAPHI)
13.00 – 14.00 Makan siang
14.00 – 17.00 Sharing wilayah :
Pekalongan (Sudarno), Pati (Supardi), Boyolali (Supomo), Wonogiri
(Amir Suripno), Purbalingga (Mustam), Wonosobo (NH. Atmoko), Purworejo
(Hargono), Banjarnegara (Widodo), Purwokerto (Winaryo), Sragen (
Sukarno)
17.00 – 19.00 Istirahat, Ibadah dan Makan Malam
19.00 – 23.00 Laporan Hasil Penelitian/ Sharing Wilayah :
Kalimantan Timur (Ngadi Suradi) dan Bali (Roro sawito), Sumatera
Utara (Noorman : Tragedy Pembunuhan Massal di Sungai Ular), Sumatera
Barat (Ibu Nadiani : Tragedy Pembunuhan Massal di Painan dan Lubuk
Basung Sumatera Barat), Banten (Ir. Djoko sri Mulyono : Banten Seabad
Sesudah Multatuli, Kerja Paksa Tahanan Politik 1965/66), Cirebon (Eddy
Sugiyanto : Tragedi 65 di Cirebon, Jawa Barat),Surabaya (Handoko).
23.00 Istirahat

Senin 2 September 2013
07.30 – 08.30 Sarapan Pagi
08.30 – 10.00 Diskusi Interaktif - Sesi Pertama :
Pembicara : Siswa Santosa (korban 65 berdomisili di Netherland/
Utusan Panitia Persiapan People's International Tribunal Massacre
1965/66))
Moderator :Bedjo Untung (Ketua YPKP 65)

10.00 – 10.30 Coffee Break
10.30 – 13.00 Rangkuman Hasil Diskusi , Rekomendasi dan Statement
dan Konferensi
Pers
13.00 – Makan siang

Catatan:
Informal/People's International Tribunal Kejahatan Kemanusiaan
Pembunuhan Massal 1965-66 yang akan diselenggarakan di Den Hag,
Belanda pada Oktober 2013 meskipun bersifat informal namun akan
menjadi rujukan penting bagi Negara-Negara di dunia untuk menentukan
kebijakan dalam berhubungan dengan Indonesia.

Salam hangat,
Jangan Pernah Lelah Berjuang untuk Kebenaran

Bedjo Untung
Ketua YPKP 65
YAYASAN PENELITIAN KORBAN PEMBUNUHAN 1965/1966 (YPKP 65)
Indonesian Institute for The Study of 1965/1966 Massacre
SK Menkumham No.C-125.HT.01.02.TH 2007 Tanggal 19 Januari 2007
Tambahan Berita Negara RI Nomor 45 tanggal 5 Juni 2007 , PENGURUS
PUSAT
Jalan M.H.Thamrin Gang Mulia no. 21 Kp. Warung Mangga,RT 01 RW 02
Panunggangan , Kecamatan Pinang, Kab/Kota Tangerang 15143
Banten,INDONESIA Phone : (+62 -21) 53121770, Fax 021-53121770
, E-mail ypkp_1965@yahoo.com [5]; beejew01@yahoo.co.uk [6]

*****

[Non-text portions of this message have been removed]

Links:
------
[1] mailto:ypkp_1965%40yahoo.com
[2] mailto:beejew01%40yahoo.co.uk
[3] mailto:siswa99%40gmail.com
[4] mailto:ypkp_1965%40yahoo.com
[5] mailto:ypkp_1965%40yahoo.com
[6] mailto:beejew01%40yahoo.co.uk
[7]
http://groups.yahoo.com/group/GELORA45/join;_ylc=X3oDMTJnMWVyZjkzBF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzEzNDg1ODM1BGdycHNwSWQDMTcwNTAzODA2NARzZWMDZnRyBHNsawNzdG5ncwRzdGltZQMxMzc3NTc3MDU2
[8] mailto:GELORA45-digest@yahoogroups.com?subject=Email Delivery:
Digest
[9] mailto:GELORA45-fullfeatured@yahoogroups.com?subject=Change
Delivery Format: Fully Featured
[10]
http://groups.yahoo.com/group/GELORA45;_ylc=X3oDMTJlcGQ4Y3UwBF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzEzNDg1ODM1BGdycHNwSWQDMTcwNTAzODA2NARzZWMDZnRyBHNsawNocGYEc3RpbWUDMTM3NzU3NzA1Ng--
[11] http://docs.yahoo.com/info/terms/
[12] mailto:GELORA45-unsubscribe@yahoogroups.com?subject=Unsubscribe

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:

------------------ Forum Indonesia Damai (FID) ------------------
Arsip Milis FID http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai/messages
Bergabung ke Milis FID:  indonesia_damai-subscribe@yahoogroups.com
Keluar dari Milis FID:  indonesia_damai-unsubscribe@yahoogroups.com
---------------- indonesia_damai@yahoogroups.com ----------------
.

__,_._,___