Bung Bedjo Untung yang baik, 
  
  	menyambung tanggapan saya terdahulu, saya kira perlu diutarakan juga,
  bahwa kesaksian para Korban dan para pelaku tindak kejahatan terhadap
  Kemanusiaan yang dimuat dalam Laporan Komnas HAM 23 Juli 2012 telah
  memperkuat pernyataan para peneliti, ahli sejarah dan pengamat
  berbagai organisasi sosial-kemanusiaan ditingkat nasional maupun
  internasional yang selama ini juga telah melakukan studi dan
  penelitian mengenai fakta2 sejarah yang selama puluhan tahun dengan
  sengaja digelapkan dan bahkan juga banyak yang diputar balikkan oleh
  rezim militer otoriter Orba /Suharto dan para pengikutnya.  
  
  	Selama ini sudah banyak dokumentasi yang berupa buku2 dan literatur
  ilmiah dalam berbagai bahasa, juga sudah banyak beredar dokumen2
  berupa rekaman audio (wawancara dan testimoni) dan juga berupa
  rekaman2 video  (testimoni dan film2 dokumenter). Dari berbagai
  dokumentasi itulah bisa ditarik kesimpulan, bahwa tragedi kemanusiaan
  itu, yang juga disebut sebagai Genosida 65, pada pokoknya telah
  dilaksanakan secara sistematis dan terorganisir oleh pihak militer
  Angkatan Darat melalui tahapan2 :  Agitasi - Regristasi - Konsentrasi
  - Deportasi dan yang berakhir dengan Likwidasi. Cara2 ini mirip sekali
  seperti yang dilakukan oleh militer fasis Hitler terhadap kaum Yahudi
  pada masa kekuasaan fasis Hitler di Jerman. Bahkan ada rekaman
  wawancara, dimana seorang Kiyai (pemimpin pondok pesantren sekaligus
  tuan tanah) berbangga, bahwa menjelang meledaknya peristiwa 65 atas
  perintahnya, para murid dipondok pesantrennya telah disuruh untuk
  belajar dari buku Mein Kampf karangan Hitler dan mendapat latihan dari
  pihak militer.  
  
  	Salah satu dokumentasi yang saya anggap paling berhasil memaparkan
  berbagai tahapan Genosida 65 itu   
  
  	adalah Film dokumenter "Shadow Play" diproduksi tahun 2001 oleh
  Hilton Cordell Productions - 
  
  	  http://www.youtube.com/watch?v=_A9GV6AP8jY  (disertai teks
  terjemahan dlm. bahasa Indonesia).
  
  	Sedangkan Fim "The New Rulers Of The World"  tahun 2001 karya John
  Pilger  (  http://www.youtube.com/watch?v=1uW1qJoWYPg ) , saya anggap
  yang paling berhasil dalam membongkar latar belakang kepentingan2
  politik dan ekonomi para aktor internasional dibalik layar, yaitu
  kelompok korporasi2 internasional dan oligarkhi finans pendukung rezim
  bonekanya dalam merestorasi kembali penjajahan di Indonesia dalam
  bentuk baru (neokolonialisme), setelah terlebih dahulu melancarkan
  Genosida 65, yang pada dasarnya adalah praktek penghancuran kekuatan
  kiri Indonesia yang anti imperialis. Semenjak itu proses pembangunan
  nation Indonesia untuk mewujudkan cita2 Revolusi Agustus 45, cita2
  Kemerdekaan sejati, yaitu penegakan kedaulatan politik, kemandirian
  ekonomi dan kepribadian budaya nasional (Trisakti ajaran Bung Karno)
  telah mengalami kemunduran yang luar biasa.
  
  	Salam hangat, 
  
  	Arif Harsana 
  
  	---------------------------------- 
  
  	       http://www.youtube.com/watch?v=1uW1qJoWYPg   
  
  	Von: yayasan penelitian <ypkp_1965@yahoo.com> 
  
  	An: "GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>, arif
  harsana <arif.harsana@t-online.de> 
  
  	Cc: ypkp 1965 <ypkp_1965@yahoo.com>, YAPHi Solo
  <yaphinangka@yahoo.com> 
  
  	Betreff: Re: [GELORA45] Re: [temu_eropa] Re: Diskusi terbatas
  People's International Tribunal Massacre 1965 di Solo 
  
  	Datum: Tue, 27 Aug 2013 06:17:31 +0200 
  
  Bung Arif Harsana yang baik, Terima kasih atas dukungan moral,
  dorongan, motivasi serta sumbangan pikiran  atas akan berlangsungnya
  Diskusi Persiapan People's International Tribunal Pembunuhan Massal
  1965-66. Moment diskusi, berkumpulnya Kawan-Kawan dari berbagai daerah
  di seluruh RI akan memberikan semangat baru untuk terus menerus
  membongkar kebohongan Orde Baru. Apa yang Bung sampaikan lewat pesan
  singkat tadi akan menjadi pertimbangan untuk dimasukkan dalam
  kesimpulan akhir diskusi. Ya, rejim militer Indonesia ternyata
  menjiplak fasis Hitler dalam membantai kekuatan kiri Indonesia. Masih
  saya tunggu ide-ide gemilang dari Bung untuk jadi pembahasan Diskusi
  Solo 31 Agustus-2 September 2013. Salam hangat, Bedjo Untung Ketua
  YPKP 65
   YAYASAN PENELITIAN KORBAN PEMBUNUHAN 1965/1966 (YPKP 65)
   Indonesian Institute for The Study of 1965/1966 Massacre
   SK Menkumham No.C-125.HT.01.02.TH 2007 Tanggal 19 Januari 2007
   Tambahan Berita Negara RI Nomor 45 tanggal 5 Juni 2007 , PENGURUS
  PUSAT
   Jalan M.H.Thamrin Gang Mulia no. 21 Kp. Warung Mangga,RT 01 RW 02
   Panunggangan , Kecamatan Pinang, Kab/Kota Tangerang 15143 
   Banten,INDONESIA Phone : (+62 -21) 53121770, Fax 021-53121770
   , E-mail ypkp_1965@yahoo.com [1]; beejew01@yahoo.co.uk [2]
  
  -------------------------
    From: arif harsana <arif.harsana@t-online.de>
   To: "temu_eropa@yahoogroups.com" <temu_eropa@yahoogroups.com>;
  Nursyahbani K <katjasungkana@yahoo.com>; yayasan penelitian
  <ypkp_l965@yahoo.com> 
  Cc: isa <i.bramijn@chello.nl>; md kartaprawira
  <mdkartaprawira@gmail.com>; Y.T.Taher <ariyanto@bigpond.com>; iwamardi
  <iwamardi@yahoo.de>; Putu Oka <poskanta@indosat.net.id>; Trikoyo
  <s.trikoyo@gmail.com>; Koesalah Soebagyo Toer <koesalah@gmail.com>;
  uchi <uchico_san@yahoo.com>; S. Utomo <utomo.patria23@gmail.com>; Tom
  Iljas <tom.iljas@minmail.net>; sudjono <i.soedjono@chello.nl>;
  Harsutejo Sutedjo <cakmo9998@yahoo.com>; djoko sri moeljono
  <moel_38@yahoo.com>; bambang sukoco <soekotjobambang@gmail.com>;
  Anonymous TAoK <anonymous@final-cut.dk>; yosep adi prasetyo
  <ruhoro_07@yahoo.com>; Anett Keller <anettkeller@ymail.com>; Answer
  Styannes <minister.will.be@gmail.com>; H.Suparman Amirsyah
  <hamirsyah@yahoo.com>; KKPK Aliansi <kkpk-aliansi@googlegroups.com>;
  Sri Lestari Wahyuningroem <ayu_slw@yahoo.com>; tedjo bayu
  <bayu@isai.or.id>; Baskara T. Wardaya <baskaramu@yahoo.com>; Chalik
  Hamid <chalik.hamid@yahoo.co.id>; Dominggus Oktavianus
  <hidup_rakyat@yahoo.com>; Irina Dayasih <irinadys@yahoo.com>; evi
  indrayani <eindrayani7@yahoo.co.id>; gelora 45
  <GELORA45@yahoogroups.com>; gri. mhmd <gri.mhmd@gmail.com>; heri
  LATIEF <herilatief@yahoo.com>; Astaman Hasibuan
  <astamanhasibuan@yahoo.co.id>; HAM Nusantara <hamnusantara@gmail.com>;
  heru suprapto <herusuprapto151@gmail.com>; Ratih harjo
  <la_luta@yahoo.com>; IKOHI <kembalikan@yahoo.com>; Ibarruri
  <tambora@club-internet.fr>; Joshua Oppenheimer
  <josh.lincolnman@mac.com>; K Putri Kanesia <putrikanesia@gmail.com>;
  KONTRAS <kontras_98@kontras.org>; komite 65 medan
  <komite65sumut@gmail.com>; lbgpk 65 <lbgpk_enamlima@yahoo.com>; wahana
  news <wahana-news@yahoogroups.com>; ypkp 1965 <ypkp_1965@yahoo.com>;
  beejew lucky <beejew01@yahoo.co.uk>; YAPHi Solo
  <yaphinangka@yahoo.com>; "siswa99@gmail.com" <siswa99@gmail.com> 
   Sent: Tuesday, August 27, 2013 6:12 AM
   Subject: [GELORA45] Re: [temu_eropa] Re: Diskusi terbatas People's
  International Tribunal Massacre 1965 di Solo
  
  Kawan-kawan sekalian yang budiman, dengan ini saya juga ikut
  mengucapkan selamat berdiskusi, semoga usaha kawan2 akan mencapai
  hasil seperti yang kita inginkan.  
   Dipublikasikannya Laporan Komnas HAM 23 Juli 2012 tentang telah
  terjadinya Pelanggaran HAM Berat 1965-1966 yang dilakukan oleh aparat
  negara RI, pada dasarnya merupakan hasil penting dari perjuangan
  seluruh kekuatan demokratis yang menginginkan ditegakkannya nilai2
  Perikemanusiaan yang adil dan beradab /HAM di Indonesia. Karena itu,
  kesimpulan Laporan Komnas HAM itu perlu terus kita populerkan, dalam
  rangka pencerahan dikalangan publik, agar kebenaran dan keadilan terus
  diperjuangkan. 
   Masalah pokok yang dimuat dalam Laporan tsb. antara lain adalah,
  bahwa: 1. Pembunuhan massal yang terjadi pada 1965-1966 di Indonesia
  sifatnya berencana, sistematis dan terorganisir, tanpa proses hukum
  dan berlangsung secara serentak diseluruh wilayah Indonesia, sehingga
  menelan jumlah besar korban jiwa manusia. Tragedi kemanusiaan ini juga
  sering disebut sebagai Genosida 65, kejahatan terhadap Kemanusiaan
  yang terbesar semenjak PD II. 2. Yang bertanggung jawab atas
  pembunuhan massal adalah aparat militer Angkatan Darat bersama
  Struktur Komando Teritorial : Kopkamtib, Laksusda, Kodam, Kodim,
  Koramil, yang waktu itu dibawah pimpinan Panglima Kopkamtib Suharto.
  Saya kira, yang juga perlu diperhatikan, yaitu bahwa pembunuhan massal
  itu dilakukan dalam operasi militer yang didahului dengan propaganda
  agitasi membakar emosi massa lewat media yg dikuasai militer dengan
  menyebarkan berita bohong dan penyebaran fitnah, perusakan dan
  pembakaran gedung2 dan buku2, persis seperti perbuatan kaum fasis
  Hitler di Jerman, yang melakukan "pogrom" terhadap orang2 Yahudi.
  Setelah tahap itu (pogrom), kemudian dilanjutkan dengan langkah
  berikutnya, yaitu dimulai dengan diadakan registrasi (pendaftaran)
  para calon korban yang akan dieksekusi. Tahap berikutnya adalah
  konsentrasi (pengumpulan) para tahanan diberbagai tempat2 penahanan.
  Dari tempat2 konsentrasi itu para tahanan kemudian dideportasi
  (dikirim) ketempat dimana mereka kemudian dilikwidasi. Tahapan2
  berupa: agitasi - registrasi - deportasi dan likwidasi adalah modus
  yang persis dilakukan oleh kaum militer fasis Hitler, yang dicontoh
  oleh kaum militer fasis Indonesia dibawah pimpinan Suharto. Fakta2
  sejarah yang sengaja puluhan tahun digelapkan, bahkan diputar balikkan
  oleh rezim militer fasis Orba /Suharto sedang dan akan terus dibongkar
  demi tegaknya kebenaran dan keadilan. Kita ingat kembali dua Film
  berikut ini, yang ikut menyumbang pembongkaran fakta sejarah tsb. : 1)
  Film "Shadow Play" diproduksi tahun 2001 oleh Hilton Cordell
  Productions.                    
  http://www.youtube.com/watch?v=_A9GV6AP8jY
  
  2) Fim "The New Rulers Of The World" 2001 karya John Pilger  
         http://www.youtube.com/watch?v=1uW1qJoWYPg 
  
  Salam solidaritas, Arif Harsana 
    -------------------------
  
  -------------------------
    Von: Chan CT <SADAR@netvigator.com>
   An: Nursyahbani K <katjasungkana@yahoo.com>; yayasan penelitian
  <ypkp_l965@yahoo.com> 
  CC: arif harsana <arif.harsana@t-online.de>; arif harsana
  <arif_harsana@yahoo.com>; temu eropa <temu_eropa@yahoogroups.com>; isa
  <i.bramijn@chello.nl>; md kartaprawira <mdkartaprawira@gmail.com>;
  Y.T.Taher <ariyanto@bigpond.com>; iwamardi <iwamardi@yahoo.de>; Putu
  Oka <poskanta@indosat.net.id>; Trikoyo <s.trikoyo@gmail.com>; Koesalah
  Soebagyo Toer <koesalah@gmail.com>; uchi <uchico_san@yahoo.com>; S.
  Utomo <utomo.patria23@gmail.com>; Tom Iljas <tom.iljas@minmail.net>;
  sudjono <i.soedjono@chello.nl>; Harsutejo Sutedjo
  <cakmo9998@yahoo.com>; djoko sri moeljono <moel_38@yahoo.com>; bambang
  sukoco <soekotjobambang@gmail.com>; Anonymous TAoK
  <anonymous@final-cut.dk>; yosep adi prasetyo <ruhoro_07@yahoo.com>;
  Anett Keller <anettkeller@ymail.com>; Answer Styannes
  <minister.will.be@gmail.com>; H.Suparman Amirsyah
  <hamirsyah@yahoo.com>; KKPK Aliansi <kkpk-aliansi@googlegroups.com>;
  Sri Lestari Wahyuningroem <ayu_slw@yahoo.com>; tedjo bayu
  <bayu@isai.or.id>; Baskara T. Wardaya <baskaramu@yahoo.com>; Chalik
  Hamid <chalik.hamid@yahoo.co.id>; Dominggus Oktavianus
  <hidup_rakyat@yahoo.com>; Irina Dayasih <irinadys@yahoo.com>; evi
  indrayani <eindrayani7@yahoo.co.id>; gelora 45
  <GELORA45@yahoogroups.com>; gri. mhmd <gri.mhmd@gmail.com>; heri
  LATIEF <herilatief@yahoo.com>; Astaman Hasibuan
  <astamanhasibuan@yahoo.co.id>; HAM Nusantara <hamnusantara@gmail.com>;
  heru suprapto <herusuprapto151@gmail.com>; Ratih harjo
  <la_luta@yahoo.com>; IKOHI <kembalikan@yahoo.com>; Ibarruri
  <tambora@club-internet.fr>; Joshua Oppenheimer
  <josh.lincolnman@mac.com>; K Putri Kanesia <putrikanesia@gmail.com>;
  KONTRAS <kontras_98@kontras.org>; komite 65 medan
  <komite65sumut@gmail.com>; lbgpk 65 <lbgpk_enamlima@yahoo.com>; wahana
  news <wahana-news@yahoogroups.com>; ypkp 1965 <ypkp_1965@yahoo.com>;
  beejew lucky <beejew01@yahoo.co.uk>; YAPHi Solo
  <yaphinangka@yahoo.com>; siswa99@gmail.com 
   Gesendet: 3:26 Montag, 26.August 2013
   Betreff: [temu_eropa] Re: Diskusi terbatas People's International
  Tribunal Massacre 1965 di Solo
  
  SELAMAT DISKUSI, ... semoga berlangsung dengan lancar dan sukses
  besar! Ooouuh, ... sudah hampir lewat 1/2 abad pembisuan dan impunity
  atas pelanggaran HAM berat yang terjadi pada BANGSA ini dibiarkan
  lewat begitu saja.
  
  Syukur naskah pembicara bahkan kesimpulan DISKUSI bisa diorbitkan
  didunia maya, agar tetap bisa diikuti dengan baik oleh semua
  kawan-kawan yang tidak bisa ikut menghadiri, khususnya jauh
  diluarnegeri.
  
  Terimakasiih, ... 
   Salam,
   ChanCT
  
  From: Nursyahbani K 
   Sent: Monday, August 26, 2013 2:02 AM
   To: yayasan penelitian 
   Cc: arif harsana ; arif harsana ; temu eropa ; isa ; md kartaprawira
  ; Y.T.Taher ; iwamardi ; ChanCT ; Putu Oka ; Trikoyo ; Koesalah
  Soebagyo Toer ; uchi ; S. Utomo ; Tom Iljas ; sudjono ; Harsutejo
  Sutedjo ; djoko sri moeljono ; bambang sukoco ; Anonymous TAoK ; yosep
  adi prasetyo ; Anett Keller ; Answer Styannes ; H.Suparman Amirsyah ;
  KKPK Aliansi ; Sri Lestari Wahyuningroem ; tedjo bayu ; Baskara T.
  Wardaya ; Chalik Hamid ; Dominggus Oktavianus ; Irina Dayasih ; evi
  indrayani ; gelora 45 ; gri. mhmd ; heri LATIEF ; Astaman Hasibuan ;
  HAM Nusantara ; heru suprapto ; Ratih harjo ; IKOHI ; Ibarruri ;
  Joshua Oppenheimer ; K Putri Kanesia ; KONTRAS ; komite 65 medan ;
  lbgpk 65 ; wahana news ; ypkp 1965 ; beejew lucky ; YAPHi Solo ;
  siswa99@gmail.com [3] 
   Subject: Re: Diskusi terbatas People's International Tribunal
  Massacre 1965 di Solo
  
  Dear all,
   Saya sampaikan selamat berdiskusi. semoga sukses dan tercapai target
  diskusinya.
   Saya koreksi sedikit. International People Tribunal itu rencananya
  akan diselenggaran tahun 2015 bertepatan dg 50 tahun pembisuan dan
  impunity atas pembunuhan massal ini. 
  
  Salam hangat,tetaplah semangat,
   Nursyahbani Katjasungkana.
  
  Sent from my iPad
  
  On 25 Agt 2013, at 09:28, yayasan penelitian <ypkp_1965@yahoo.com
  [4]> wrote:
  
  YPKP 65 
   Diskusi Terbatas
   Persiapan People's Tribunal Internasional
   Kejahatan Pembunuhan Massal 1965/66
   Solo, Jawa Tengah 
   31 Agustus- 2 September 2013
  
  Tragedi kemanusiaan pelanggaran HAM berat 1965/66 yang meliputi
  penghilangan orang secara paksa, penculikan, pembunuhan, penahanan,
  penyiksaan, perampokan, diskriminasi sosial, politik dan ekonomi,
  pembuangan, kerja paksa/perbudakan atas orang-orang yang dituduh
  sebagai anggota Partai Komunis Indonesia dan pengikut Presiden Sukarno
  yang dilakukan oleh aparat kekuasaan/aparat militer Orde Baru telah
  berlangsung hampir setengah abad sejak 1965. Meskipun Komnas HAM telah
  merekomendasikan perlunya Negara/Pemerintah RI melalui Jaksa Agung
  agar membentuk Pengadilan HAM ad hoc untuk memeriksa dan atau
  mengadili para pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut, namun Jaksa
  Agung justru mengembalikan berkas penyelidikan tragedi 1965-66
  tersebut kepada Komnas HAM dengan alasan tidak memenuhi persyaratan
  untuk dilanjutkan ke pengadilan. Kesimpulan Jaksa Agung justru
  bertentangan dengan fakta dan data yang terjadi atas kejahatan tragedi
  1965 seperti yang telah direkomendasikan oleh Komnas HAM. Tindakan
  Jaksa Agung justru ingin melanggengkan impunitas dan melindungi para
  pelaku kejahatan kemanusiaan yaitu para algojo, paramiliter dan aparat
  militer yang oleh Komnas HAM dengan sangat jelas menyebut keterlibatan
  institusi Kopkamtib, Laksusda, Kodam, Kodim, Koramil dalam aksi
  kekerasan, kejahatan kemanusiaan pelanggaran HAM berat 1965-66.
  
  Ketidakmauan dan ketidak mampuan Jaksa Agung/Pemerintah Republik
  Indonesia untuk menggelar pengadilan HAM ad hoc mendorong perlunya
  membawa kasus ini melalui mekanisme pengadilan/Tribunal Internasional.
  Hal ini perlu dilakukan agar ada kepastian hukum bagi korban, agar
  korban memperoleh hak-haknya yang selama ini terampas secara melawan
  hukum. Dengan upaya yudisial berarti ada penjeraan bagi para pelaku
  kejahatan, agar tidak ada keberulangan di masa yang akan datang.
  
  Kampanye Internasional untuk Penyelesaian Tragedi 1965
  
  YPKP 65 sebagai organisasi Korban 65 yang selama ini gigih dan
  konsisten berjuang untuk penegakan HAM, bersama dengan LPH YAPHI akan
  menyelenggarakan Diskusi Terbatas Persiapan People's International
  Tribunal Massacre 1965/66 pada Sabtu 31 Agustus, Minggu 01 dan Senen
  02 September 2013 di Solo, Jawa Tengah.
   Dipilihnya kota Solo sebagai tempat diskusi ialah karena Jawa Tengah
  memiliki jumlah korban pembunuhan massal terbesar (400.000 jiwa,
  Robert Cribb, Australia dalam Abera, 2001) yang tersebar di hampir
  seluruh kota kabupaten. Di samping itu, Jawa Tengah juga memiliki
  jaringan organisasi korban 65 yang paling solid.
  
  Tercatat peserta rapat dari seluruh Indonesia ada 40 orang dan bisa
  jadi akan bertambah karena animo tinggi Kawan-kawan Korban yang
  berhasrat untuk menjadi peserta rapat, meskipun panitia sudah
  membatasinya karena keterbatasan logistik. Para peserta berasal dari
  Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat,
  Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, DIY Yogyakarta.
  
  Peserta Diskusi disamping akan memperoleh pemahaman tentang mekanisme
  pengadilan Internasional, mekanisme ICC (International Criminal
  Court), Komisi HAM PBB, mekanisme Hadirkan Special Reporteur Komisi
  HAM PBB, mekanisme UNWGEID (United Nations Working Group on Enforced
  or Involuntary Disappearances), serta peluang apa yang dapat dilakukan
  untuk kasus tragedi 1965/66, para peserta rapat yang sebagian besar
  adalah perwakilan YPKP 65 akan melaporkan bukti-bukti lapangan, hasil
  penelitian di daerah masing-masing, yaitu: 
  
  Daftar/Jumlah korban yang dibunuh, ditahan, disiksa, dipekerjakan
  secara paksa/perbudakan oleh rejim militer Suharto. Akan dilaporkan
  juga berbagai jenis pelanggaran HAM, perlakukan diskriminatif yang
  dialami oleh para mantan Tapol, serta diketemukannya ratusan bahkan
  ribuan lokasi penyiksaan/ pembunuhan massal/kuburan massal orang-orang
  yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia dan simpatisan
  Presiden Republik Indonesia Bung Karno.
   Hasil Penelitian yang dikumpulkan para relawan YPKP 65 akan dijadikan
  barang bukti/ dibawa ke People's International Tribunal Massacre
  1965/66 di Den Hag, Belanda pada Oktober 2013.*)
  
  Peserta akan memperoleh pemahaman menggunakan mekanisme Informal
  Tribunal Internasional, yaitu dengan menggelar Tribunal Internasional,
  menghadirkan Hakim, Jaksa/Penuntut Umum berstandar Internasional yang
  pernah mengadili pelaku (perpetrators) di Afrika S elatan. Tribunal
  akan menghadapkan Pelaku, Saksi Pelaku, algojo tragedi 1965 serta
  mendengarkan saksi Korban dari Indonesia mau pun Luar Negeri. Tribunal
  juga akan mendapat masukan/ mendengar keterangan dari Saksi Ahli,
  pakar Hukum, serta Komnas HAM Republik Indonesia.
  
  Dukungan Masyarakat Internasional atas
   People's International Tribunal Massacre 1965
  
  Gagasan menggelar Informal/People's International Tribunal Massacre
  1965 bermula dari Kawan-Kawan pegiat HAM di Negeri Belanda: Ibu Saskia
  E. Wieringa, Nursyahbani Kacasungkana, Bung Stanley mantan Komisioner
  Komnas HAM, Carmel Budiardjo dari Tapol,dll. Rencana ini juga didukung
  oleh berbagai kalangan anggota Parlemen di Negeri Belanda termasuk
  mantan Perdana Menteri Pronk. Seorang anggota Parlemen Belanda bahkan
  berkata, "Jangan berkunjung ke Indonesia sebelum menonton film The
  Act of Killing agar mendapat pemahaman obyektif tentang kondisi HAM di
  Indonesia."
  
  A. Output Kegiatan 
  
  1. Terbentuknya Panitia Persiapan Informal Tribunal Internasional di
  Indonesia untuk mendukung penyelenggaraan Tribunal Internasional di
  Den Hag.
   2. Sharing testimony maupun laporan Hasil Penelitian YPKP 65 berupa
  data Korban yang dibunuh, ditahan, yang dihilangkan secara paksa dan
  catatan lokasi kuburan massal yang dikumpulkan dari berbagai cabang
  YPKP 65 di seluruh Indonesia, yang sangat penting sebagai bukti dalam
  persidangan di hadapan Tribunal Internasional.
  
  B. Rincian Acara
  
  Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
   Hari/Tanggal : Sabtu-Senen, 31 Agustus, 1-2 September 2013
   Tempat : Kantor LPH YAPHI Jl. Nangka No 5 Kerten Laweyan Solo 
   No Telpon/Fax : 0271-710808
  
  Dengan rincian acara sebagai berikut :
  
  Sabtu 31 Agustus 2013 
   17.00 – 19.00 Registrasi Peserta Diskusi 
   19.00 – 22.00 Pembukaan, (Sambutan, Perkenalan Peserta, Penyampaian
   Tujuan Kegiatan dan Harapan Peserta Diskusi)
   22.00 – Istirahat
  
  Minggu 01 September 2013
   07.30 – 08.00 Sarapan Pagi
   08.00 – 10.30 Diskusi Interaktif - Sesi Pertama : 
   Pembicara : Yosef Prasetyo (mantan Komisioner Komnas HAM RI) 
   tentang "Latar Belakang Penyelenggaraan Tribunal Internasional"
  Moderator :Yusuf Suramto (Koordinator Biro Advokasi LPH YAPHI)
   10.30 – 11.00 Coffee Break
   11.00 – 13.00 Diskusi Interaktif - Sesi Kedua : 
   Pembicara : Kabul Supriyadi (mantan Komisioner Komnas HAM RI) 
   tentang "Informal International Tribunal, Dampak Legal dan
  Politik" 
   Moderator :Yusuf Suramto (Koordinator Biro Advokasi LPH YAPHI)
   13.00 – 14.00 Makan siang
   14.00 – 17.00 Sharing wilayah :
   Pekalongan (Sudarno), Pati (Supardi), Boyolali (Supomo), Wonogiri
  (Amir Suripno), Purbalingga (Mustam), Wonosobo (NH. Atmoko), Purworejo
  (Hargono), Banjarnegara (Widodo), Purwokerto (Winaryo), Sragen (
  Sukarno)
   17.00 – 19.00 Istirahat, Ibadah dan Makan Malam
   19.00 – 23.00 Laporan Hasil Penelitian/ Sharing Wilayah :
   Kalimantan Timur (Ngadi Suradi) dan Bali (Roro sawito), Sumatera
  Utara (Noorman : Tragedy Pembunuhan Massal di Sungai Ular), Sumatera
  Barat (Ibu Nadiani : Tragedy Pembunuhan Massal di Painan dan Lubuk
  Basung Sumatera Barat), Banten (Ir. Djoko sri Mulyono : Banten Seabad
  Sesudah Multatuli, Kerja Paksa Tahanan Politik 1965/66), Cirebon (Eddy
  Sugiyanto : Tragedi 65 di Cirebon, Jawa Barat),Surabaya (Handoko).
   23.00 Istirahat
  
  Senin 2 September 2013
   07.30 – 08.30 Sarapan Pagi
   08.30 – 10.00 Diskusi Interaktif - Sesi Pertama : 
   Pembicara : Siswa Santosa (korban 65 berdomisili di Netherland/ 
   Utusan Panitia Persiapan People's International Tribunal Massacre 
   1965/66))
   Moderator :Bedjo Untung (Ketua YPKP 65)
  
  10.00 – 10.30 Coffee Break
   10.30 – 13.00 Rangkuman Hasil Diskusi , Rekomendasi dan Statement
  dan Konferensi 
   Pers
   13.00 – Makan siang
  
  Catatan:
   Informal/People's International Tribunal Kejahatan Kemanusiaan
  Pembunuhan Massal 1965-66 yang akan diselenggarakan di Den Hag,
  Belanda pada Oktober 2013 meskipun bersifat informal namun akan
  menjadi rujukan penting bagi Negara-Negara di dunia untuk menentukan
  kebijakan dalam berhubungan dengan Indonesia.
  
  Salam hangat,
   Jangan Pernah Lelah Berjuang untuk Kebenaran
  
  Bedjo Untung
   Ketua YPKP 65
   YAYASAN PENELITIAN KORBAN PEMBUNUHAN 1965/1966 (YPKP 65)
   Indonesian Institute for The Study of 1965/1966 Massacre
   SK Menkumham No.C-125.HT.01.02.TH 2007 Tanggal 19 Januari 2007
   Tambahan Berita Negara RI Nomor 45 tanggal 5 Juni 2007 , PENGURUS
  PUSAT
   Jalan M.H.Thamrin Gang Mulia no. 21 Kp. Warung Mangga,RT 01 RW 02
   Panunggangan , Kecamatan Pinang, Kab/Kota Tangerang 15143 
   Banten,INDONESIA Phone : (+62 -21) 53121770, Fax 021-53121770
   , E-mail ypkp_1965@yahoo.com [5]; beejew01@yahoo.co.uk [6]
  
  *****
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  Links:
  ------
  [1] mailto:ypkp_1965%40yahoo.com
  [2] mailto:beejew01%40yahoo.co.uk
  [3] mailto:siswa99%40gmail.com
  [4] mailto:ypkp_1965%40yahoo.com
  [5] mailto:ypkp_1965%40yahoo.com
  [6] mailto:beejew01%40yahoo.co.uk
  [7]
  http://groups.yahoo.com/group/GELORA45/join;_ylc=X3oDMTJnMWVyZjkzBF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzEzNDg1ODM1BGdycHNwSWQDMTcwNTAzODA2NARzZWMDZnRyBHNsawNzdG5ncwRzdGltZQMxMzc3NTc3MDU2
  [8] mailto:GELORA45-digest@yahoogroups.com?subject=Email Delivery:
  Digest
  [9] mailto:GELORA45-fullfeatured@yahoogroups.com?subject=Change
  Delivery Format: Fully Featured
  [10]
  http://groups.yahoo.com/group/GELORA45;_ylc=X3oDMTJlcGQ4Y3UwBF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzEzNDg1ODM1BGdycHNwSWQDMTcwNTAzODA2NARzZWMDZnRyBHNsawNocGYEc3RpbWUDMTM3NzU3NzA1Ng--
  [11] http://docs.yahoo.com/info/terms/
  [12] mailto:GELORA45-unsubscribe@yahoogroups.com?subject=Unsubscribe
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) | 
------------------ Forum Indonesia Damai (FID) ------------------
Arsip Milis FID http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai/messages
Bergabung ke Milis FID: indonesia_damai-subscribe@yahoogroups.com
Keluar dari Milis FID: indonesia_damai-unsubscribe@yahoogroups.com
---------------- indonesia_damai@yahoogroups.com ----------------
