Thursday, November 7, 2013

[indonesia_damai] Chairman Quam Limited: Investasi di Indonesia Bikin Ketagihan | Ekonomi | BeritaSatu.Com

http://m.beritasatu.com/ekonomi/148831-chairman-quam-limited-investasi-di-indonesia-bikin-ketagihan.html

Jumat, 8 November 2013
Chairman Quam Limited: Investasi di Indonesia Bikin Ketagihan
Kamis, 07 November 2013 | 17:24

Para pembicara "Indonesia Investment Forum 2013" di Hong Kong, di antaranya Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto (keempat dari kiri) dan Presdir PT Sarana Multi Infrastruktur, Emma Sri Martini (keempat dari kanan), didampingi CEO Berita Satu Media Holdings, Sachin Gopalan (ketiga dari kiri) dan Pemimpin Redaksi Beritasatu.com, Primus Dorimulu.
Hong Kong - Chairman Quam Limited Bernard Pouliot mengatakan, investasi di Indonesia berbahaya karena membuat ketagihan (sangat adiktif). Pernyataan tersebut dia peroleh dari salah seorang menteri ketika berbicara dalam pertemuan APEC, bulan lalu, di Bali, dan dia setuju dengan hal tersebut.

"Sangat penting mempromosikan Indonesia, karena besarnya populasi kaum mudanya, semakin berpendidikan, dan semakin konsum. Saat ini begitu banyak (perubahan) yang terjadi di Indonesia," kata Bernard dalam acara Indonesia Investment Forum, di Ritz Carlton Hongkong, Kamis (7/11), yang diselenggarakan oleh Investor Daily dan PowerPR.

Indonesia, menurut Bernard, seperti toko kembang gula (candy store) yang menarik para investor. Daya tarik populasi kaum muda Indonesia ini, bahkan mengalahkan Tiongkok, karena penduduk negara tersebut semakin 'menua' (populasi kaum tuanya semakin besar).

"Kebijakan one baby Tiongkok justru tidak membantu. Indonesia dengan dua anaknya malah lebih diuntungkan," jelas dia.

Menurut Bernard, investor Hong Kong belum banyak berinvestasi di Indonesia dan lebih memilih Tiongkok karena faktor letak geografis yang lebih dekat. Bahkan, investor Tiongkok lebih mengutamakan investasi ke Hong Kong dulu, baru kemudian Indonesia, karena kurangnya informasi mengenai Indonesia.

Hal itu juga terjadi pada Quam Limited. Perusahaan sekuritas dan asset management ini, belum mengalokasikan dana kelolaannya untuk Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mendorong agar investor Hong Kong dan Tiongkok bisa investasi di Indonesia, mengingat begitu banyaknya potensi dan peluang yang ditawarkan.

Bernard melihat tidak ada masalah dengan insentif tax holiday. Bahkan, insentif pajak tersebut yang ditawarkan pemerintah Indonesia lebih menarik ketimbang yang ditawarkan Tiongkok.

"Masalahnya hanya regulasi dan konsistensi kebijakan. Para investor di Hong Kong banyak yang berpikiran soal konsistensi kebijakan dan implementasi kebijakan dari pemerintah," kata dia.

Menurut Bernard, untuk bisa menarik investor Hong Kong dan Tiongkok berinvestasi, dia berharap, konsulat jenderal Kementerian Luar Negeri di Hong Kong lebih proaktif mempromosikan dan memberikan informasi lebih intens lagi mengenai Indonesia.


Best Regards,
Christovita Wiloto
@wilotochristov

www.powerpr.co.id
www.wiloto.com
www.wilotocorp.com
www.strategicindonesia.com
www.indonesiayoungentrepreneurs.com
http://iye.wiloto.com
 

------------------------------------


------------------ Forum Indonesia Damai (FID) ------------------
Arsip Milis FID http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai/messages
Bergabung ke Milis FID: indonesia_damai-subscribe@yahoogroups.com
Keluar dari Milis FID: indonesia_damai-unsubscribe@yahoogroups.com
---------------- indonesia_damai@yahoogroups.com ---------------- Yahoo Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
indonesia_damai-digest@yahoogroups.com
indonesia_damai-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
indonesia_damai-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo Groups is subject to:
http://info.yahoo.com/legal/us/yahoo/utos/terms/